Muhammad Musafikin, S.Pd.I |
Setiap muslim di dunia pastinya sangat bahagia penuh dengan suka cita di saat memasuki bulan rabiul awal, baik di pedesaan maupun di kota kota besar semua musholla musholla maupun masjid masjid ramai bergemuruh melantunkan pujian pujian kepada junjungan nabi Muhammad SAW, serta berbagai nada dan irama baik secara tradisional maupun modern, baik dengan iringan rebana maupun tidak. Bahkan masyarakat umum pun ikut menggelar pengajian-pengajian Maulidu Rasul SAW dan berbondong-bondong ikut mengambil berkah dan uswatun hasanah bagian nabi agung Muhammad SAW.
Walaupun di musim pandemi covid 19 saat ini, sebagai seorang muslim tidak menyurutkan semangat menyambut bulan kelahiran Nabi SAW dengan penuh kegembiraan, baik kaum old mapun muda bahkan anak anak turut menyemarakkannya, tidak hanya cukup disitu juga adanya suatu berkat (jajanan : jawa) juga salah satu tradisi yang sangat baik, karena mengandung nilai berbagi dan juga sebagai motivasi anak untuk mencintai Rasulullah SAW yang dimulai dari sejak dini.
Mengingat pada masa modern sekarang ini banyak anak anak kecil maupun anak muda telah krisis moral dan akhlak, salah satunya yaitu mereka mengidolakan para artis-artis nasional maupun artis internasinoal (K-Popers) tetapi bukan malah mengidolakan Sang yang Terpilih, Sang Penolong, Sang Pendamai, siapa lagi kalau bukan habibuna Muhammad SAW.
Kenapa bisa seperti itu ?
Salah satu diantaranya adalah (1). Kurangnya Orang tua menanamkan atau mengenalkan sosok orang yang sangat luar biasa sepanjang zaman yaitu nabi Muhammad SAW. (2). Kurangnya orang tua mengajak hadir ke majlis – majlis Maulid Rasulullah SAW. (3). Berada dilingkungan yang kurang mendukung untuk mengenal agama Islam terutama kepada baginda Muhammad SAW sebagai pembawa agama Allah yang telah berkembang pesat sampai saat ini.
Adanya media sosial saat ini tidak ada alasan lagi sebagai muslim untuk tidak ikut andil dalam menyemarakkan atau menyambut kelahiran nabi kita Muhammad SAW, karena di berbagai media sosial seperti facebook, IG maupun youtube sekarang sudah banyak acara-acara majlis ta’lim yang di dalamnya pasti di selingi dengan berbagai bacaan maulid seperti Maulid Ad-diba’i, Al-barjanzi, Simtudduror, Syaroful anam, Diyaul lami’ dan Burdah serta yang lainnya.
Salah satu keberkahan yang akan mengalir kepada kita adalah sering sering bershalawat kepada nabi Muhammad SAW, karena membaca 1 shalawat saja Allah akan membalas dengan 10 shalawat dan 10 kebaikan, 10 shalawat dibalas dengan 100 shalawat, 100 shalawat akan dibalas dengan 1000 shalawat, disinilah keistimewaan membaca shalawat di bandingkan dengan amalan-amalan lainnya.
Firman Allah dalam alqur’an surat Al-Ahzab ayat 56 yang berbunyi “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.
Ayat tersebut sangat jelas sekali Allah dan malaikat saja bersholawat kepada Nabi Muhammad saw, masak kita sebagai umatnya tidak mau membaca sholawat kepada Nabi-Nya. Sebagai umat Rasulullah saw sungguh tak pantas jika ada orang yang membaca “Allahumma shalli ala sayyidina muhammad” namun kita terdiam saja tanpa menjawab dengan “shallahu alaih” atau yang sejenisnya.
Dengan ucapan Syukur alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT, Allah telah menurunkan panji panji Rasulullah SAW yaitu melalui para Dzurriyah-dzurriyahnya (para habaib) yang terus menerus berdakwah dan membawa risalah-risalah kakeknya serta mengenalkan sosok manusia yang menjadi idolanya untuk mengangkat Agama Allah di bumi tetap tegak kokoh, terutama meneruskan perjuangan Rasulullah SAW dalam memperbaiki Akhlakul karimah, yang mana akhlak pada zaman ini sangat memprihatinkan dikalangan umat muslim khusunya. "Di zaman akhir ini, banyak doa yang dipanjatkan ke hadirat Allah tapi tidak terkabul karena terganjal dosa. Agar doa terkabul, solusinya ada dua: memperbanyak sedekah kepada fakir miskin dan bacaan selawat untuk Nabi SAW. Selamat menyambut Bulan Maulid 1443 H."
Dengan ucapan Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad semoga rahmat ta’dim tetap terlimpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad dengan harapan kita mendapat keberkahan dan syafaat dari nabi Muhammad SAW. Aamiin
Oleh:
Muhammad Musafikin, S.Pd.I
Guru Agama Islam SMKN 4 Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar Anda