-->

Redaksi RumahKabar

Redaksi RumahKabar.com

Dewan Penasehat : Dr. Aris Setyawan,SH.,MH | Aisyah Dinda Karina, SH, MH | Evi,SE.,MM
Pengarah: Muhammad Saiful Amin, S.Kom
Pimpinan Redaksi: Muhammad Zainuddin,SH.,MH
Wakil Pimpinan Redaksi: Hargo Kendar Suhud, S.Kom.,M.Kom
Manajer Legal dan Hubungan Masyarakat: Muhammad Khusnul Mubarok,SH
Manajer Marketing dan Graphic Designer: Dian Rosita,S.Kom.,SH.,MH
Reporter: Nurul Nisah | Ns. Fhandy Aldy Mandaty, M.Kep | Abdullah Nasir
Editor: Sai | MZ | Zai

Iklan

MAHASISWA UNISNU JUARA DA’I : SUKA DUKA SANG JUARA DEMI ALMAMATER TERCINTA

rumahkabar.com
Minggu, 28 November 2021, November 28, 2021 WIB Last Updated 2021-11-28T04:18:33Z
Lomba Gebyar Santri Milenial : Lomba Da’I Nusantara



Rumahkabar.com – Mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara berhasil meraih Juara 1 dan 2 dalam lomba Gebyar Santri Milenial : Lomba Da’I Nusantara yang diselenggarakan oleh BEM Universitas Sains Al Qur’an (UNSIQ) dan UKM Keagamaan dalam rangka memperingati hari santri.


Juara 1 diraih oleh Muhammad Wahyudi mahasiswa jurusan komunikasi dan penyiaran islam UNisnu Jepara. Sedangkan juara 2 diarih oleh M. Emil Hakim Aba, mahasiswa jurursan hukum keluarga islam Unisnu Jepara. 


Kompetisi ini dilaksakanak secara daring saat seleksi dan diambil 30 besar pada tanggal (19/11) pecan lalu. Kemudian seluruh peserta yang dinyatakan lolos mengikuti seleksi selanjutnya yang dilaksanakan secara langsung di UNSIQ Wonosobo. Grand final sendiri dilaksanakan pada hari kamis (24/11) baru baru.


Mahasiswa angkatan 2019 ini mengatakan “Saya tidak menyangka menjadi juara karena dari awal saya tidak memiliki keinginan untuk menang karena kemarin di UIN Walisongo saya berharap untuk menang tapi Allah tidak menakdirkan. Motivasi saya mengikuti lomba ini untuk menyambung silaturahim, menambah teman, dan kebetulan basic saya itu berbica”, ujar Wahyudi. 


Suatu kebanggaan tentunya dapat menjadi juara serta berprestasi, tentunya prestasi ini dipersembahkan untuk orang tua, keluarga, serta almamater tercinta. Mampu mengalahkan puluhan peserta dari perguruan tinggi se-Jateng DIY itu tidak mudah. 


Banyak rintangan yang telah Wahyudi dan Emil lakukan. Rintangan tersebut, yaitu mulai naik motor tua dari jepara ke wonosobo, di senggol mobil, sampai dengan jatuh dari motor bahkan untuk membawa piala yang cukup besar mereka rela untuk membongkar piala tersebut agar ringkas untuk dimasukkan dalam ransel yang mereka bawa. 


Seluruh perjuangan mampu terbayar dengan kemenangan yang mampu membahagiakan tidak hanya keluarga dan almatar, melainkan masyarakat Jepara secara umum.


Mahasiswa yang kerap disapa wahyudi ini berpesan bahwa “temen-temen mahasiswa tetap harus semangat dalam berproses, jadikan kegagalan sebagai pemicu semangat kalian”. Tentukan target yang ingin kalian raih, fokus pada target sampai kamu bosan, dan jangan menyerah karena kalau sudah bosen itu artinya temen-temen berada dalam titik terdekat menuju kesuksesan. Terakhir, jangan lupakan doa dari kedua orang tua yang sangat mustajab. (ais)

Komentar

Tampilkan

Terkini